Kini umat manusia berada dalam keadaan yang tidak berbeda. Kita mesti memikirkan situasi kita secara mendalam dan tidak boleh menerima pandangan hidup manapun secara membabi buta. Kenyataannya adalah bahwa dua macam ideologi yang mendominasi dunia akhir-akhir ini, KapitaIisme dan Komunisme, telah diterima begitu saja tanpa terlebih dahulu memeriksa Iandasan dibangunnya kedua macam ideologi itu.
Apakah manusia abad ke-dua puluh ini sudah mencerna tentang makna Konsep kebebasan dan demokrasi yang sebenarnya? Apakah umat manusia bersifat ‘bebas‘ dalam semua sepak terjangnya? Pastilah ada pengaruh yang mengendalikan, tetapi dimana pengendalian yang diperankan oleh demokrasi sehingga mengangkangi kita? Pengendalian oleh minoritas yang terpilih yang didukung oleh kaum elit yang tak bermuka?
Suatu lingkungan yang semakin memburuk, tindak kriminal yang semakin meningkat, keluarga yang meretak dan membuyar, dan dorongan egois akan keuntungan dan individualisme semuanya merupakan manifestasi dari sistem-sistem buatan manusia. Berbagai sistem sekuler selalu membuka celah bagi tindak pelecehan, dan bahkan kepemimpinan yang tulus tidak bakal diharapkan bisa menuntun umat manusia dengan nengetahuan dan pemahamannya akan Kemaupan yang terbatas.
Bagian dari masalah kita dewasa ini adalah bahwa manusia tidak memikirkan keadaannya, dan beberapa pemikiran yang diajukan untuk memecahkan setiap masalah selalu didasarkan pada pandangan konsensus. Adalah merupakan kesalahan yang mendasar kalau kita mempercayai bahwa pandangan mayoritas atau pandangan keyakinan bersama kelompok bersifat benar sepanjang masa.
Kita melihat bahwa pandangan kebanyakan atau pandangan mayoritas bisa saja tanpa mengandung kebenaran sama sekali.
Di dalam masyarakat dimana dominasi publik yang tidak berakal bisa dilakukan dengan sangat mudah melalui kekuatan seperti media, maka pengendalian atas pandangan konsensus bisa dilakukan didekati secara sempurna. Hasilnya adalah pengrusakan sebagaimana kita saksikan terhadap lingkungan kita. Sudah tiba saatnya manusia untuk kembali meng-gunakan keintelekannya, dan tidak akan berhenti kepada sesuatu yang jauh dari kebenaran.
Setiap pengujian pilihan yang terbuka Iebar bagi umat manusia, tidak boleh meninggalkan akhir dari keyakinan monoteistis, suatu keimanan yang tata aturan perbuatan bagi umat manusianya telah ditetapkan dengan jelas tanpa adanya bias dan ketidakpastian.
Islam seluruhnya didasarkan atas keberadaan satu Pencipta yang telah menciptakan kita semua, kehidupan, dan alam semesta. Bukti tentang adanya sang Pencipta akan berada di depan mata kita, jika dan hanya iika. kita mau meluangkan waktu untuk memikirkann segala sesuatu yang bisa kita indera.
Telah diceritakan oleh Abu Anas dan Abu Dardah bahwa Muhammad saw berkata:
“Sejam berfikir (berkontemplasi,
bertafakur) berpahala lebih banyak
daripada meluangkan waktu sepanjang malam untuk sholat. "
Banyak hal yang telah kita ketahui keberadaannya, tetapi kita memahami bahwa tiada sesuatupun yang ada dengan sendirinya, semuanya bersifat terbatas dan berketergantungan. Sesuatu yang terbatas dan berhingga pastilah diciptakan.
Segala sesuatu yang berketergantungan pastilah bergantung kepada scsuatu yang berada di luarnya agar sesuatu itu bisa tetap ada dan bertahan. Naluri kita menceritakan kepada kita bahwa kita berhajad akan memuliakan sesuatu yang tampak Iebih besar daripada diri kita supaya kita memperoleh bimbingan, suatu naluri yang telah dipenuhi oleh manusia di sepanjang catatan sejarah.
Keimanan kepada Tuhan adalah bersifat naluriah dan rasional. Umat manusia menjadi beriman kepada Tuhan karena dia membutuhkan sebuah jawaban bagi pertanyaannya yang paling penting, tentang dari mana dia berasal dan mengapa dia berada di dunia ini, serta mau ke mana sesudah dunia ini. Keyakinan kepada Tuhan yang benar adalah berdasarkan atas intelektual, dengan emosi ikut berperan, tetapi hanya pemikiran intelektual dan fakta yang dibuktikan secara rasional sajalah yang akan menjadikan manusia benar-benar teryakinkan dari pemikiran itu dan kemudian bertindak sesuai dengan pemikiran itu.