-->

Halaman

    Social Items

    Darimana saya berasal, untuk apa saya ada, dan mau kemana saya pergi? merupakan pertanyaan yang keluar dari mulut setiap anak pada fase perkembangan tertentu. Apa kaitan antara kehidupan ini dengan sebelum kehidupan, dan ada apa sesudah kehidupan ini? Semua ini merupakan pertanyaan-pertanyaan mendasar dan alamiah yang ingin dijawab manusia, dan manusia memang membutuhkan jawaban. untuk dijadikan dasar pijakan bagi semua tindakannya. Tanpa sebuah jawaban, kita akan terhanyut dalam pandangan kehidupan yang sempit, yakni hanya melihat apa yang ada sekarang tanpa memperhatikan masa Ialu dan masa yang akan datang.

   Pandangan hidup yang demikian dapat dianalogikan dengan seseorang yang melamar pekerjaan tanpa menanyakan tentang sejarah perusahaan, untuk siapa dia akan bekerja, mengapa karyawan sebeIumnya keluar dari pekerjaan yang akan dia masuki, apa pekerjaannya, bagaimana kemungkinan perkembangan pekerjaannya, bagaimana prospek promosi, dan sebagainya. Sederhananya, melamar pekerjaan tanpa merujuk ke masa lalu dan masa mendatang serta bagaimana kesalingterkaitannya termasuk jenis berpikir dangkal dan naif.

   Bila seseorang yang sedang pingsan kemudian terbangun di sebuah ruangan yang gelap, secara wajar dia akan bertanya: siapa yang membawa saya ke sini? mengapa saya berada di sini? dan apa yang akan terjadi selanjutnya (atau ada apa di luar mangan ini?).

   Demikian pula pertanyaan tentang apa yang akan terjadi sesudah mati, akan membangkitkan perasaan yang menakutkan bagi kebanyakan manusia, apabila mereka tidak memiliki sebuah jawaban yang meyakinkan.

  Jika kita menganggap keberadaan kita sebelum lahir sebagai sesuatu yang tidak diketahui, orang mungkin berkata bahwa hal ini tak ada urusannya dengan kita. tetapi hal ini menyebabkan kita menjadi kembali ke suatu keadaan ketidakpastian tentang masalah sesudah mati.

  Pokok permasalahan yang sebenarnya adalah bahwa kita menginginkan dan membutuhkan jawaban, dan kita menghendaki jawaban dengan kejelasan dan kepastian yang mutlak.

PERTANYAAN KEHIDUPAN MANUSIA

    Darimana saya berasal, untuk apa saya ada, dan mau kemana saya pergi? merupakan pertanyaan yang keluar dari mulut setiap anak pada fase perkembangan tertentu. Apa kaitan antara kehidupan ini dengan sebelum kehidupan, dan ada apa sesudah kehidupan ini? Semua ini merupakan pertanyaan-pertanyaan mendasar dan alamiah yang ingin dijawab manusia, dan manusia memang membutuhkan jawaban. untuk dijadikan dasar pijakan bagi semua tindakannya. Tanpa sebuah jawaban, kita akan terhanyut dalam pandangan kehidupan yang sempit, yakni hanya melihat apa yang ada sekarang tanpa memperhatikan masa Ialu dan masa yang akan datang.

   Pandangan hidup yang demikian dapat dianalogikan dengan seseorang yang melamar pekerjaan tanpa menanyakan tentang sejarah perusahaan, untuk siapa dia akan bekerja, mengapa karyawan sebeIumnya keluar dari pekerjaan yang akan dia masuki, apa pekerjaannya, bagaimana kemungkinan perkembangan pekerjaannya, bagaimana prospek promosi, dan sebagainya. Sederhananya, melamar pekerjaan tanpa merujuk ke masa lalu dan masa mendatang serta bagaimana kesalingterkaitannya termasuk jenis berpikir dangkal dan naif.

   Bila seseorang yang sedang pingsan kemudian terbangun di sebuah ruangan yang gelap, secara wajar dia akan bertanya: siapa yang membawa saya ke sini? mengapa saya berada di sini? dan apa yang akan terjadi selanjutnya (atau ada apa di luar mangan ini?).

   Demikian pula pertanyaan tentang apa yang akan terjadi sesudah mati, akan membangkitkan perasaan yang menakutkan bagi kebanyakan manusia, apabila mereka tidak memiliki sebuah jawaban yang meyakinkan.

  Jika kita menganggap keberadaan kita sebelum lahir sebagai sesuatu yang tidak diketahui, orang mungkin berkata bahwa hal ini tak ada urusannya dengan kita. tetapi hal ini menyebabkan kita menjadi kembali ke suatu keadaan ketidakpastian tentang masalah sesudah mati.

  Pokok permasalahan yang sebenarnya adalah bahwa kita menginginkan dan membutuhkan jawaban, dan kita menghendaki jawaban dengan kejelasan dan kepastian yang mutlak.
Load Comments

Subscribe Our Newsletter