Fenomena Pergeseran Moral akibat kurangnya ilmu agama,punya ilmu agama namun salah memilih guru,ini lah potret indonesiaku😢
Islam agama yang sempurna bahkan adab buang hajad masuk kekamar mandi pun diajarkan sungguh ironis ketika kita melihat sebagian oknum oknum bodoh pecinta sosialita tak punya adab dilokasi pekuburan.
Apa lagi dikuburan Bapak B.J Habibie yg belum kering tanah kuburnya.
Apa sih yg anda cari ?
PAMER ATAU MEMANG ANDA PUNYA GEJALA PENYAKIT ?
yakni penyakit ingin dipuji?
Riya' atau dalam istilah yang lebih sederhana adalah beribadah karena ingin dipuji orang. Inilah penyakit yang menimpa orang-orang beriman. Penyakit yang sangat berbahaya bagi orang-orang yang beriman, bahkan lebih berbahaya dari Dajjal.
Rasulullah ﷺ bersabda,
“Maukah aku kabarkan kepada kalian sesuatu yang lebih tersembunyi di sisiku atas kalian daripada Masih ad Dajjal?” Dia berkata,”Kami mau,” maka Rasulullah berkata, yaitu syirkul khafi; yaitu seseorang shalat, lalu menghiasi (memperindah) shalatnya, karena ada orang yang memperhatikan shalatnya”.
[HR Ibnu Majah, no. 4204, dari hadits Abu Sa’id al Khudri. Hadits ini hasan-Shahih at Targhib wat Tarhib, no. 30]
Islam agama yang sempurna bahkan adab buang hajad masuk kekamar mandi pun diajarkan sungguh ironis ketika kita melihat sebagian oknum oknum bodoh pecinta sosialita tak punya adab dilokasi pekuburan.
Apa lagi dikuburan Bapak B.J Habibie yg belum kering tanah kuburnya.
Apa sih yg anda cari ?
PAMER ATAU MEMANG ANDA PUNYA GEJALA PENYAKIT ?
yakni penyakit ingin dipuji?
Riya' atau dalam istilah yang lebih sederhana adalah beribadah karena ingin dipuji orang. Inilah penyakit yang menimpa orang-orang beriman. Penyakit yang sangat berbahaya bagi orang-orang yang beriman, bahkan lebih berbahaya dari Dajjal.
Rasulullah ﷺ bersabda,
“Maukah aku kabarkan kepada kalian sesuatu yang lebih tersembunyi di sisiku atas kalian daripada Masih ad Dajjal?” Dia berkata,”Kami mau,” maka Rasulullah berkata, yaitu syirkul khafi; yaitu seseorang shalat, lalu menghiasi (memperindah) shalatnya, karena ada orang yang memperhatikan shalatnya”.
[HR Ibnu Majah, no. 4204, dari hadits Abu Sa’id al Khudri. Hadits ini hasan-Shahih at Targhib wat Tarhib, no. 30]